Sementara itu, sumber-sumber di Mesir mengatakan pada hari Jumat bahwa delegasi Israel di Kairo telah berupaya untuk memperpanjang fase pertama selama 42 hari, sementara Hamas ingin beralih ke fase kedua dari kesepakatan gencatan senjata. Juru bicara Hazem Qassem mengatakan pada hari Sabtu bahwa kelompok itu menolak formulasi Israel untuk memperpanjang fase pertama.
Pada tahap pertama gencatan senjata, Hamas menyerahkan 33 sandera Israel serta lima warga Thailand yang dipulangkan melalui pembebasan tak terjadwal, sebagai imbalan atas sekitar 2.000 tahanan Palestina dari penjara Israel dan penarikan pasukan Israel dari beberapa posisi mereka di Gaza.
Berdasarkan perjanjian awal, tahap kedua dimaksudkan untuk memulai negosiasi pembebasan 59 sandera yang tersisa, penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, dan akhir perang.
Namun, perundingan tidak pernah dimulai dan Israel mengatakan semua sanderanya harus dipulangkan agar pertempuran dapat dihentikan.
"Israel tidak akan mengizinkan gencatan senjata tanpa pembebasan sandera kami. Jika Hamas tetap menolak, akan ada konsekuensi tambahan," kata perwakilan kantor PM Israel.
Hamas mengecam tindakan Israel sebagai pemerasan dan kudeta terang-terangan terhadap perjanjian.