“Kami sebagai pemimpin gereja selalu mewaspadai kekerasan akibat konflik Timur Tengah antara Israel dan Palestina saat ini,” ujarnya.
Dia yakin Israel bertanggung jawab, meski ada bantahan. Bukti-bukti yang ada serta tayangan di televisi membuktikan keterlibatan itu.
“Yang kami tahu setidaknya ada banyak bangunan, rumah, dan tempat yang dibom dalam serangan Israel. Ini adalah fakta di lapangan,” tuturnya.
Bangunan itu dikenal sebagai RS Baptis karena alasan sejarah, namun berada di bawah Gereja Anglikan atau Gereja Inggris sejak awal 1980-an.
Serangan Israel ke Jalur Gaza maupun Tepi Barat sudah menewaskan setidaknya 3.547 orang sejak 7 Oktober. Sebanyak 3.478 di antaranya berada di Gaza.