Gencatan senjata antara Lebanon dan Israel sebenarnya telah disepakati sejak November 2024, menyusul konflik lintas batas selama setahun penuh yang menewaskan lebih dari 4.000 orang dan melukai sekitar 17.000 lainnya.
Sesuai kesepakatan, Israel seharusnya sudah menarik seluruh pasukannya dari Lebanon selatan pada Januari 2025, namun hingga kini masih mempertahankan posisi di lima pos perbatasan.
Lebanon Libatkan UNIFIL dan PBB
Untuk menegakkan keamanan perbatasan, Aoun mengatakan militer Lebanon akan bekerja sama dengan Pasukan Perdamaian PBB (UNIFIL) guna mengimplementasikan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701. Resolusi yang disahkan pada 2006 itu menyerukan penghentian total permusuhan antara Hizbullah dan Israel, serta pembentukan zona bebas senjata antara Garis Biru dan Sungai Litani.
“Kami akan mengambil alih seluruh posisi yang kini dipegang UNIFIL secara bertahap hingga akhir 2027,” ujar Aoun.
Lebanon juga tengah berkoordinasi dengan sejumlah negara untuk memastikan stabilitas pasca-penarikan pasukan Israel dan mencegah terulangnya serangan di masa depan.