WASHINGTON DC, iNews.id – Israel telah menyetujui izin ekspor untuk kemungkinan penjualan sistem anti-drone ke Ukraina. Kabar itu terungkap lewat laporan media online AS, Axios, pada Rabu (15/3/2023), dengan mengutip pejabat Ukraina dan Israel.
Menurut laporan tersebut, ini adalah pertama kalinya sejak awal agresi militer Rusia di Ukraina, Israel menyetujui lisensi ekspor alat pertahanan untuk kemungkinan penjualannya ke Kiev. Menurut para pejabat, lisensi itu telah diberikan kepada pembuat sistem anti-drone Israel, Elbit dan Rafael.
Sejumlah sumber mengatakan, lisensi tersebut disetujui oleh dua pejabat Israel, yaitu Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Luar Negeri Eli Cohen, pada pertengahan Februari. Persetujuan itu diberikan atas perintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang meminta untuk meninjau kembali kebijakan negara zionis tersebut terhadap konflik Ukraina.
Cohen telah memberi tahu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ihwal persetujuan lisensi itu selama kunjungannya ke Kiev pada 15 Februari.
Seorang pejabat Ukraina mengatakan kepada media bahwa delegasi Kementerian Pertahanan Ukraina telah mengunjungi Israel untuk mendapatkan informasi tentang sistem tersebut. Akan tetapi, sampai sejauh ini belum ada kontrak yang ditandatangani.
Menurut laporan tersebut, pihak Israel menawarkan bahwa Kiev dapat memperoleh drone yang menggunakan peperangan elektronik untuk menghentikan dan menjatuhkan drone dalam jarak sekitar 25 mil. Senjata itu dapat ditempatkan di dekat pembangkit listrik atau situs penting lainnya untuk melindungi mereka dari drone.
Pejabat Ukraina itu mengatakan, Kementerian Pertahanan Ukraina memang tertarik dengan pengadaan sistem anti-drone. Namun mereka menganggap peralatan tersebut dianggap kurang penting dibandingkan senjata lainnya.