HAMILTON, iNews.id – Jumlah korban jiwa akibat serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza Selatan, pada Minggu (26/5/2024) lalu, lebih banyak dari yang diperkirakan. PBB menyebut sedikitnya 200 orang gugur dalam tragedi itu.
“Menurut beberapa sumber medis internasional yang berbicara dengan tim kami, sedikitnya 200 orang tewas dalam serangan itu, di antaranya perempuan dan anak-anak,” ungkap Direktur Komunikasi Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), Juliette Touma, kepada wartawan dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/5/2024).
Dia menekankan bahwa dampak dari serangan zionis itu sangatlah besar. Tragedi itu semakin menambah ketakutan masyarakat Gaza akan kematian yang mengancam mereka. Mengingat lebih dari satu juta orang telah meninggalkan Rafah sejak 6 Mei, Touma menyatakan, proses pengungsian warga di kota itu masih berlangsung.
Dia menduga orang-orang tersebut telah mengungsi beberapa kali sebelumnya, sementara pemboman besar-besaran di daerah itu oleh Israel terus berlanjut.
Menurut catatan UNRWA, hanya 200 truk bantuan yang dapat melewati Rafah dalam tiga minggu terakhir. “Ini tentu saja merupakan sebuah penurunan di tengah terus meningkatnya kebutuhan kemanusiaan masyarakat (di Gaza),” ujar Touma seperti dikutip Anadolu.