TEL AVIV, iNews.id - Militer Israel mengaku hanya mendapat sinyal dari intelijen soal potensi serangan pejuang Palestina. Informasi tersebut diterima pada Jumat malam sehari sebelum serangan pada Sabtu (7/10/2023).
Hanya saja militer mengaku tak mendapat peringatan intelijen yang konkret soal serangan dahsyat tersebut.
Komentar itu disampaikan setelah intelijen Israel mendapat sorotan atas ketidakberdayaan mereka mendeteksi potensi serangan besar dari Gaza.
"Kami tidak memiliki peringatan intelijen yang konkret mengenai insiden ini. Kami tidak bisa mengantisipasi kejadian seperti itu. Meski ada beberapa sinyal intelijen pada malam sebelum serangan, mereka tidak memberi tahu adanya aktivitas tersebut. Kami akan menyelidiki masalah ini secara menyeluruh," kata Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari, dikutip dari Anadolu, Kamis (12/10/2023).
Dia menambahkan, militer Israel membalas dengan menggempur wilayah Gaza dari udara. Hagari mengklaim serangan yang telah menewaskan 1.354 warga Gaza itu sampai hari ini ditujukan ke tempat tinggal dan markas komando Brigade Izzuddin Al Qassam, sayap militer Hamas.