"Jika kita mundur, lalu siapa yang akan mengambil alih? Kita tidak bisa meninggalkan ruang hampa. Kita harus memikirkan bagaimana mekanismenya. Ada banyak ide yang dilontarkan," kata Herzog, dikutip Kamis (16/11/2023).
Dia menegaskan Hamas tak bisa lagi menggunakan Gaza sebagai basis untuk meneror Israel.
Pemerintah Israel, lanjut Herrzog, sedang mendiskusikan berbagai ide mengenai pengelolaan Gaza setelah perang berakhir. Dia menilai, Amerika Serikat serta negara-negara tetangga di kawasan bias dilibatkan dalam penataan wilayah berpenduduk sekitar 2,3 juta jiwa tersebut.
Sementara itu Pemerintah Otoritas Palestina (PA) menegaskan, Gaza merupakan bagian integral dari ngara Palestina di masa depan. PA yang dikuasai oleh Fatah dan beberapa faksi kecil lain hanya berkuasa di Tepi Barat, sementara Gaza berada di tangan Hamas.