Beberapa pekerja Gaza menyambut baik pelonggaran ini, namun menyerukan agar izin ekspor diperpanjang bahkan diperluas. Sekitar 10.000 warga Gaza bekerja di sektor tekstil.
"Ini bisa menjadi awal, hari ini kami mengekspor pakaian dan besok, mungkin barang lainnya," kata seorang sopir truk Gaza, Ismail Abu Suleiman (55) yang mengangkut barang-barang ekspor ke perbatasan Kerem Shalom, Israel.
Pertanian Gaza mengalami kerugian 16 juta dolar AS karena pembatasan ekspor.