TEL AVIV, iNews.id - Israel menyatakan akan menamai sebuah komunitas baru di Dataran Tinggi Golan dengan nama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Penamaan itu sebagai bentuk terima kasih setelah Trump mengakui kedaulatan Israel di dataran tinggi strategis itu.
Israel menguasai Golan dari Suriah dalam perang 1967 dan mencaploknya, dalam tindakan yang tidak diakui secara internasional. Amerika Serikat memutuskan hubungan dengan kekuatan dunia lain bulan lalu ketika Trump menandatangani sebuah dekrit yang mengakui kedaulatan Israel di sana.
"Semua orang Israel sangat tersentuh ketika Presiden Trump membuat keputusan bersejarahnya," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam sebuah video terkait Golan, seperti dilaporkan Reuters, Rabu (24/4/2019).
Netanyahu menyebut bahwa, setelah festival Paskah Yahudi, dirinya akan membuat resolusi yang menyerukan sebuah komunitas baru di Dataran Tinggi Golan yang dinamai Presiden Donald J. Trump.
Langkah Trump mengakui Golan mengikuti keputusannya pada Desember 2017 yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kebijakan Trump ini melanggar kebijakan AS selama beberapa dekade atas status kota yang diperebutkan oleh Palestina itu.
Israel menyatakan secara terpisah bahwa sebagai apresiasi terhadap Trump, mereka bermaksud menamai stasiun kereta yang diusulkan di dekat Tembok Barat Yerusalem dengan nama presiden AS itu.