UNIFIL juga melaporkan, pasukan Israel menghalangi pergerakan logistik penting di dekat Meiss Al Jabal pada Sabtu.
“Kami memperingatkan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dan semua aktor tentang kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB dan untuk menghormati keutuhan bangunan PBB setiap saat,” bunyi pernyataan UNIFIL.
Israel mendesak UNIFIL meninggalkan posisinya dengan dalih kelompok Hizbullah menggunakan pasukan penjaga perdamaian itu sebagai perisai. Sekjen PBB Antonio Guterres maupun UNIFIL dengan tegas menolak permintaan Israel itu.
Hizbullah juga membantah tuduhan Israel menggunakan tameng manusia dari warga sipil, apalagi pasukan UNIFIL.
Saat ini kekuatan UNIFIL sekitar 10.000 personel dari 50 negara lebih, di antaranya Indonesia, India, Sri Lanka, dan Irlandia.