Skandal Internal: Pejabat Hukum Militer Israel Mundur
Keretakan di tubuh militer Israel semakin nyata setelah Mayor Jenderal Yifat Tomer-Yerushalmi, pejabat hukum tertinggi Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengakui telah membocorkan rekaman yang memperlihatkan tentara Israel menyiksa seorang tahanan Palestina.
Pengakuan itu mengguncang publik Israel. Tomer-Yerushalmi akhirnya mengundurkan diri dan dijebloskan ke penjara, di tengah tekanan politik yang kuat untuk menghentikan penyelidikan atas insiden tersebut.
Langkah para pengacara militer ini menandai krisis moral dalam tubuh IDF. Selama ini, Israel selalu menolak tudingan melakukan kejahatan perang, dengan alasan seluruh operasinya dilakukan “secara sah untuk membela diri.”
Namun pengumpulan bukti oleh aparat hukumnya sendiri memperlihatkan bahwa sebagian dari mereka mulai mempertanyakan batas moral dan legalitas perang Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil dan menghancurkan sebagian besar infrastruktur di wilayah itu.
Tekanan Internasional Kian Menguat
Dengan semakin banyaknya bukti yang dikumpulkan dari dalam militer Israel sendiri, tekanan global terhadap Tel Aviv dan Washington diperkirakan akan meningkat.
Pengamat menilai, kebocoran ini dapat menjadi titik balik dalam penyelidikan internasional di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), dan berpotensi mengubah persepsi publik dunia terhadap kebijakan perang Israel.