NEW YORK, iNews.id - Israel menyebut Hamas membuat alat yang bisa mengganggu atau melakukan jamming terhadap sistem pertahanan Iron Dome.
Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat (AS) sekaligus untuk PBB Gilad Erdan mengklaim, pekerjaan itu dilakukan di gedung yang sama dengan kantor media asing, Associated Press (AP) dan Al Jazeera. Itulah yang menjadi alasan pasukan Israel mengebom gedung bernama Al Jalaa tersebut hingga runtuh saat serangan ke Jalur Gaza pada 15 Mei 2021.
Pernyataan itu disampaikan Erdan kepada CEO AP Gary Pruitt serta Wakil Presiden AP untuk berita asing Ian Phillips, di Kota New York pada Senin malam lalu.
Erdan menyebut, Hamas memiliki kantor R&D di gedung tersebut. Israel, kata dia, sudah memberikan peringatan dini untuk menyerangnya sehingga tak ada korban jiwa.
Menurut Erdan, gedung yang berlokasi di Gaza City itu digunakan untuk mengembangkan perangkat intelijen seperti operasi SIGINT (kecerdasan sinyal), ELINT (kecerdasan sinyal elektronik), dan EW (perang elektronik), yang menargetkan aktivitas operasional Pasukan Pertahanan Israel (IDF).