TEL AVIV, iNews.id - Menjelang pemungutan suara penting di Dewan Keamanan PBB untuk menyetujui resolusi perdamaian Gaza yang diusulkan Amerika Serikat (AS), Israel dilaporkan mendesak Presiden Donald Trump untuk mengubah sejumlah frasa kunci dalam draf tersebut. Perubahan itu berkaitan dengan prospek pembentukan negara Palestina.
Voting atas draf resolusi itu dijadwalkan berlangsung Senin (17/11/2025) waktu New York. Namun tekanan diplomatik terus terjadi hingga menit-menit akhir, dengan Israel berupaya memastikan naskah yang disahkan tidak membuka jalan menuju berdirinya negara Palestina.
Minta Frasa “Penentuan Nasib Sendiri” Diperhalus
Stasiun televisi Israel KAN, mengutip pejabat senior pemerintahan, melaporkan Israel meminta AS memperhalus kalimat yang menyebutkan “penentuan nasib sendiri dan pembentukan negara Palestina”. Permintaan itu diajukan agar draf tidak secara langsung menyiratkan komitmen internasional terhadap kenegaraan Palestina.
“Israel melakukan upaya terakhir untuk mengubah susunan kalimat dalam proposal yang akan disetujui di Dewan Keamanan, mengenai pasukan multinasional yang akan dikerahkan di Jalur Gaza,” demikian laporan KAN.
Menurut KAN, para ajudan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat senior Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel telah berdiskusi intens dengan tim Presiden AS Donald Trump serta para pemimpin Arab untuk membahas revisi draf tersebut.