TEL AVIV, iNews.id - Israel menolak kunjungan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store pada Oktober lalu. Store ditolak masuk Israel pada Oktober karena alasan politik.
Surat kabar Dagens Naeringsliv, mengutip sumber pejabat Norwegia, melaporkan Store sedianya mengunjungi Israel setelah berlakunya kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza pada 10 Oktober. Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak kunjungan tersebut.
Hubungan kedua negara memanas setelah Norwegia mengakui negara Palestina.
Teranyar, pada Minggu lalu Norwegia membantah tuduhan Israel bahwa Store menunjukkan sikap antisemitisme dengan menghadiri peringatan Kristallnacht yang diselenggarakan oleh Pusat Anti-Rasis.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel juga mengkritik keputusan Store yang tidak mengikuti acara Komunitas Religius Mosaik yang digelar secara bersamaan.
Dalam pernyataan di X, Kemlu Israel bahkan menghina Store, menyebutnya memiliki standar rendah.
"Kerendahan moral, sikap anti-Israel, dan antisemitisme," bunyi pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (14/11/2025).
Menteri Luar Negeri Norwegia Kristoffer Thoner menepis tuduhan tersebut dengan menyebutnya keliru dan tidak masuk akal.
"Perdana Menteri Jonas Gahr Store dan pemerintah secara konsisten dan jelas berkomitmen untuk memerangi antisemitisme dalam segala bentuk," kata Thoner.