BRUSSELS, iNews.id – Para sekutu AS di NATO semakin khawatir dengan mencuatnya isu penggantian Presiden petahana Joe Biden dengan calon presiden lain dari Partai Demokrat. Mereka menilai hal itu dapat menyebabkan penurunan stabilitas di negara-negara Barat.
CNN melaporkan, kekhawatiran para sekutu NATO itu muncul bukan lantaran menurunnya kemampuan koginitif Joe Biden atau mulai melemahnya daya ingat jangka pendeknya. Mereka juga tidak cemas bila seandainya nanti Trump mengambil kebijakan yang berbahaya.
“Pandangan umum di kalangan sekutu AS adalah, Biden adalah orang yang bijaksana dan dikelilingi oleh orang-orang yang bijaksana dan apa pun yang terjadi, mereka akan terus membuat keputusan yang rasional dan masuk akal,” ungkap redaktur politik CNN, Luke McGee, dalam analisis yang ditayangkan pada Minggu (30/6/2024).
Menurut dia, jika Biden benar-benar mundur dari pencapresan, hal itu akan memungkinkan China dan Rusia untuk membuat sistem demokrasi AS terlihat lemah dan menciptakan peluang bagi penyebaran propaganda oleh negara-negara musuh Barat. Pada gilirannya, hal itu dapat memicu persilangan pendapat di antara sesama sekutu Barat.
Menurut McGee, jika kekisruhan politik dan pertanyaan-pertanyaan tentang kemampuan Biden untuk memerintah terus berlanjut, ada risiko lebih besar yang bakal dihadapi sang presiden jika seandainya dia memenangkan masa jabatan keduanya sebagai kepala negara. Spekulasi yang terus-menerus mengenai kemampuannya untuk memerintah, baik di dalam maupun luar negeri, mungkin memang tidak berdasar pada tingkat kebijakan. Namun hal itu dipastikan menimbulkan perpecahan, ketidakpercayaan dan kepanikan selama periode kedua pemerintahannya.