Jelang Sidang Genosida Muslim Rohingya di Den Haag, Aktivis HAM Serukan Boikot Myanmar

Anton Suhartono
Aung San Suu Kyi (Foto: AFP)

"Saat Aung San Suu Kyi menjadi ikon perdamaian dan kami memiliki harapan besar bahwa segalanya akan berubah ketika dia berkuasa. Kami berdoa untuknya, tapi dia sekarang sudah menjadi ikon genosida, memalukan," kata Nur Alam (65), pria yang kehilangan putranya akibat ditembak mati tentara Myanmar.

Momtaz Begum (31) sambil menangis, mengenang bagaimana tentara Myanmar memerkosa dan mengurungnya di rumah. Setelah itu tentara Myanmar membakar atap rumah untuk membunuh keluarganya.

Dia berhasil melarikan diri dari upaya pembakaran hidup-hidup itu lalu mendapati suami dan tiga putranya dibunuh lalu putrinya disiksa.

"Tentara membunuh suami saya. Mereka memerkosa dan membakar rumah saya, mereka menusuk kepala anak perempuan saya berusia 6 tahun. Mengapa mereka membunuh warga kami yang tidak bersalah, anak-anak kami? Mengapa mereka menyiksa dan memerkosa perempuan kami? Kami menuntut keadilan," ujarnya.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
3 hari lalu

Junta Militer Myanmar Gelar Pemilu Kontroversial, Perang Saudara Masih Berkecamuk

Internasional
13 hari lalu

Ada-Ada Saja! Tikus Nongol di Pesawat Bikin Heboh Penumpang

Nasional
28 hari lalu

RI Akan Pulangkan Dua Napi Narkotika ke Belanda pada 8 Desember

Nasional
1 bulan lalu

Momen Prabowo-Ratu Máxima Bertukar Cendera Mata: Batik hingga Jersey untuk Bobby Kertanegara

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal