WASHINGTON, iNews.id - Seorang jenderal senior Amerika Serikat (AS) mengkritik keras pengiriman sistem rudal S-300 Rusia di Suriah. Dia menganggap senjata anti-pesawat itu hanya untuk melindungi kejahatan keji rezim Iran dan Suriah.
Joseph Votel, yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah, mengatakan pasokan senjata pertahanan itu hanya akan memicu eskalasi yang tidak perlu terhadap jatuhnya pesawat mata-mata Il-20 Rusia di Latakia pada 17 September lalu.
Pesawat Il-20 tak sengaja ditembak jatuh sistem rudal S-200 Suriah saat merespons serangan empat jet tempur F-16 Israel. Rusia menuding F-16 Israel menjadikan pesawat Il-20 sebagai tameng saat melakukan serangan di Latakia.
Israel merasa serangan udaranya di Suriah benar dan perlu untuk menggagalkan pengiriman senjata oleh Iran kepada milisi Hizbullah Lebanon, yang keduanya merupakan sekutu rezim Damaskus.
"Pengerahan S-300 tampaknya merupakan upaya untuk menutupi kegiatan jahat rezim Iran dan Suriah di Suriah. Jadi, sekali lagi, saya pikir ini adalah eskalasi yang tidak perlu," kata Votel, seperti dilaporkan Reuters, Jumat (5/10/2018).