Jenderal AS: Rudal S-300 Rusia Pelindung Kejahatan Iran dan Suriah

Nathania Riris Michico
Sistem pertahanan rudal S-300 Rusia di Suriah. (Foto: BBC)

Reuters melaporkan, Israel pada 2015 pernah berlatih melawan sistem rudal S-300 yang dipasok oleh Rusia di Yunani. AS juga memperdalam kerja sama militernya dengan Yunani, sekutunya di keanggotaan NATO.

Sementara itu, Menteri Energi Israel Yuval Steinitz, anggota kabinet keamanan Israel, mengakui bahwa penempatan S-300 adalah "masalah yang problematik" bagi militer negaranya.

"Dan itu bisa juga (menjadi masalah) untuk Amerika. Ini merupakan sistem yang tentu menyulitkan kami dan membutuhkan solusi," kata Steinitz.

Pada saat yang sama, Steinitz mengakui teknologi dari sistem S-300 sudah berumur puluhan tahun, yakni dikembangkan pada 1970-an. Dia menyebut Israel akan melanjutkan operasi militernya melawan Iran di Suriah dan akan mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh sistem rudal S-300.

Lebih lanjut, Votel menambahkan, militer AS sadar akan kemampuan S-300, namun sistem itu tidak akan menghentikan kegiatan militer AS di Suriah.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
2 hari lalu

Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!

Internasional
2 hari lalu

Mengapa Amerika Serikat Ingin Rebut Minyak Venezuela?

Internasional
2 hari lalu

Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela Minta Pertemuan Darurat Dewan Keamanan PBB

Internasional
2 hari lalu

Di Balik Tuduhan Narkoba, Amerika Diduga Bidik Minyak Venezuela

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal