Namun Pentagon membantah komandan AS menjadi salah satu target utama Taliban.
Laporan awal menyebut, penyerang tewas dalam aksi tembak-menembak selanjutnya.
Pembunuhan itu dianggap sebagai kemenangan yang signifikan bagi Taliban dan pukulan besar terhadap kampanye kontra-pemberontakan Afghanistan dan AS.
Ini pertama kalinya komandan tertinggi pasukan AS atau NATO terlibat dalam insiden semacam itu sejak intervensi militer pimpinan AS pada 2001.
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan serangan itu dan kematian Raziq tidak akan mempengaruhi gerakan militer AS di Afghanistan.
"Saya melihat para perwira di sekelilingnya. Saya melihat kedewasaan pasukan keamanan Afghanistan," kata Mattis, di sela-sela pertemuan keamanan di Singapura.
"Ini merupakan kehilangan patriot yang tragis bagi Afghanistan. Tapi saya tidak melihatnya memiliki efek jangka panjang di wilayah kami."
Kepala Pentagon mengatakan, terlalu dini untuk mengetahui apakah serangan itu akan menghambat pemilihan parlemen besok.