Kementerian Luar Negeri China membantah bulan lalu bahwa diplomat Amerika Serikat di negara itu diwajibkan untuk melakukan tes usap anal untuk deteksi Covid. Bantahan itu menyusul laporan media bahwa beberapa orang mengeluhkan prosedur tersebut.
Tes anal swab disebut-sebut dapat mengidentifikasi jejak virus. Metode itu diklaim dapat mendeteksi virus untuk waktu yang lebih lama daripada tes usap di saluran pernapasan.
Para peneliti di Chinese University of Hong Kong menyatakan dalam sebuah makalah tahun lalu, tes semacam itu dinilai lebih efektif dalam menemukan infeksi virus pada anak-anak dan bayi. Ini karena kotoran mereka membawa viral load atau jumlah partikel virus yang lebih tinggi daripada orang dewasa.