Lebih lanjut, Global Times menyalahkan media asing yang dianggap memprovokasi ketegangan di perbatasan dua negara.
"J-20 adalah jet temput berat jarak jauh. Jadi, ketika ditempatkan di Hotan, berpotensi mencakup banyak wilayah di Asia tengah dan selatan," demikian tulisan Global Times.
Sementara itu, angkatan bersenjata pemerintah China belum mengeluarkan pengumuman tentang pengerahan pesawat tempur ke perbatasan seperti yang dikabarkan Global Times dan Forbes. Namun, tak menutup kemungkinan militer China bisa saja menyiagakan armada perangnya di wilayah perbatasan.
"Pengerahan, jika benar, adalah kemungkinan bagian dari pelatihan normal tentang penerbangan jarak jauh dan adaptasi lingkungan," kata pakar penerbangan China, Fu Qianshao.