Beberapa waktu lalu, beberapa pejabat AS menyebut Rusia telah meminta peralatan militer China setelah serangan Moskow ke Ukraina dimulai pada 24 Februari lalu. Hal itu memicu kekhawatiran Washington DC bahwa Beijing mungkin merusak upaya Barat untuk membantu pasukan Ukraina mempertahankan negara mereka.
Namun, China membantah klaim para pejabat AS itu. Beijing menilai Washington DC tak ubahnya tukang kompor dan kerap menyebarkan informasi salah yang justru berisiko meningkatkan konflik.
“China telah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan pembicaraan damai. Prioritas utama sekarang adalah meredakan situasi, alih-alih menambahkan bahan bakar ke api, dan; bekerja untuk penyelesaian diplomatik daripada semakin memperburuk situasi,” ungkap Kedutaan Besar China di London, Inggris, kepada Reuters dalam sebuah pernyataan, Selasa (15/3/2022).