Departemen Luar Negeri menolak memberikan batas waktu pasti mengenai proses pemberitahuan resmi penjualan F-16 ke Turki.
“Presiden Biden, Menteri (Luar Negeri) Blinken sangat jelas mendukung kami untuk memodernisasi armada F-16 Turki, yang kami pandang sebagai investasi penting dalam interoperabilitas NATO. Namun lebih dari itu… Saya tidak akan mengonfirmasi atau mendahuluinya (mengumumkan) soal usulan penjualan atau transfer pertahanan sampai diberitahukan secara resmi kepada Kongres,” kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, dalam jumpa pers.
Turki sejak Oktober 2021 mengajukan usulan ke Amerika terkait pembelian pesawat tempur Lockheed Martin F-16 senilai 20 miliar dolar AS serta hampir 80 peralatan modernisasi untuk pesawat tempurnya.
Para pemimpin Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS dan Komite Urusan Luar Negeri DPR AS meninjau setiap penjualan senjata asing dalam jumlah besar. Mereka secara rutin mengajukan pertanyaan atau menyampaikan kekhawatiran mengenai masalah hak asasi manusia atau diplomatik yang dapat menunda atau menghentikan kesepakatan tersebut.
Senator Chris Van Hollen, seorang Demokrat yang duduk di Komite Hubungan Luar Negeri Senat, meragukan persetujuan cepat tersebut. Dia mengatakan, anggota parlemen memerlukan jaminan dari pemerintahan Biden dan Turki terlebih dulu.
“Selama Presiden Erdogan menjabat, Turki adalah sekutu NATO yang tidak setia – jadi ini adalah kabar baik,” kata Van Hollen.
“Meskipun demikian, saya masih memiliki pertanyaan tentang serangan Erdogan yang sedang berlangsung terhadap para sekutu Kurdi di Suriah, tindakan agresifnya di Mediterania Timur, dan peran yang ia mainkan dalam mendukung serangan militer Azerbaijan terhadap Nagorno-Karabakh,” kata Van Hollen kepada Reuters.
Swedia dan Finlandia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO setelah Rusia melancarkan agresi militer ke Ukraina pada Februari 2022. Meskipun keanggotaan Finlandia telah ditetapkan tahun lalu, tawaran Swedia ditolak oleh Turki dan Hongaria.
Semua anggota NATO harus menyetujui permohonan dari negara-negara yang ingin bergabung dengan aliansi militer tersebut. Ketika Swedia dan Finlandia meminta untuk bergabung, Turki mengajukan keberatan atas perlindungan yang diberikan oleh Helsinki dan Stockholm terhadap kelompok teroris PKK.