WASHINGTON, iNews.id - Rusia dan China disebut berupaya mengganggu pemilhan presiden Amerika Serikat (AS) yang akan berlangsung pada November mendatang.
Kandidat calon presiden Joe Biden mengungkapkan hal itu berdasarkan informasi dari intelijen.
"Rusia masih terlibat dalam upaya untuk mendelegitimasi proses pemilihan kami, fakta," kata politikus Partai Demokrat itu, saat penggalangan dana kampanayenya, dikutip dari The Washington Post, Sabtu (18/7/2020).
Lebih lanjut mantan wakil presiden di pemerintahan Barack Obama itu menyebut China turut berperan. China, kata dia, terlibat dalam upaya untuk membuat publik kehilangan kepercayaan terhadap hasil pilpres.
Menanggapi informasi bagaimana bisa dia mendapat informasi intelijen tersebut, Biden menjelaskan, hal yang wajar bagi setiap calon presiden untuk mendapat pengarahan intelijen. Namun dia tak menyebutkan kapan informasi itu diterimanya.
Namun pada 30 Juni lalu Biden sempat mengatakan butuh pengarahan dari intelijen.
Lepas dari pernyataan Biden, para pejabat keamanan AS pada akhir 2019 sudah memperingatkan, musuh-musuh asing berusaha ikut campur dalam pilpres 2020. Tujuannya untuk melemahkan demokrasi AS serta memengaruhi publik dan kebijakan pemerintah.