"Infeksi pada kluster kecil dapat muncul kapan saja di ruang tertutup seperti kelompok atau acara keagamaan," kata Jung.
Sementara itu, gereja Protestan terbesar di Korsel yang memiliki sekitar 560.000 jemaat, Yoido Full Gospel, mengadakan peribadatan online pada Minggu. Hal serupa dilakukan gereja lainnya demi mencegah penyebaran virus mematikan ini.
"Meskipun jemaat seharusnya datang ke gereja, ini merupakan situasi darurat," kata tokoh agama, Kim Doo Hyung.
Dia menambahkan, tak ada yang berbeda dengan pelaksanaan ibadat, melainkan hanya soal tempat.
“Para jemaat tetap berpakaian rapi serta tata cara ibaatnya sama seperti yang mereka lakukan di gereja," kata Kim.
Kasus infeksi virus korona di Korsel tak terlepas dari Shincheonji Church of Jesus, sekte keagamaan yang sering disebut sebagai aliran sesat.
KaSalah seorang jemaat menghadiri setidaknya empat acara peribadatan sebelum didiagnosis terinfeksi virus korona.