Junta Militer Myanmar Janji Segera Gelar Pemilu, Siap Bekerja Sama dengan ASEAN

Anton Suhartono
Min Aung Hlaing (Screengrab: MRTV via Reuters)

Sejak kudeta 1 Februari, militer menghadapi demonstrasi serta aksi mogok yang melumpuhkan sektor publik dan swasta. Bukan hanya itu perlawanan bersenjata oleh etnis minoritas di perbatasan semakin menjadi. Militer telah menetapkan mereka sebagai teroris.

"Saat ini, seluruh negara stabil kecuali beberapa serangan teroris," ujarnya.

Kelompok hak sipil Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik menuduh militer temah membunuh 939 orang sejak kudeta dan menangkap sedikitnya 6.990 orang yang dituduh menentang.

Namun militer mengklaim jumlah pengunjuk rasa yang tewas jauh lebih rendah sementara ada pula anggota militer juga tewas dalam kekerasan. Mereka menilai pengerahan pasukan untuk menangani demonstran sudah memenuhi hukum internasional terkait ancaman keamanan nasional.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Nasional
12 hari lalu

Prabowo di KTT ASEAN: Dorong Perdamaian di Myanmar dan Redam Ketegangan Thailand-Kamboja

Nasional
19 hari lalu

Purbaya Ingatkan Kepala Daerah Pentingnya Jaga Inflasi: Kalau Ada Pemilu, Hampir Pasti Terpilih Lagi

Internasional
21 hari lalu

Pemimpin Militer Michael Randrianirina Dilantik Jadi Presiden Madagaskar yang Baru

Internasional
25 hari lalu

Presiden Madagaskar Kabur ke Luar Negeri Pakai Pesawat Militer Prancis, Ada Peran Macron?

Internasional
25 hari lalu

Muncul di Facebook, Presiden Madagaskar Ngaku Kabur demi Selamatkan Nyawa

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal