BANGKOK, iNews.id - Pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing berjanji segera menggelar pemilihan umum (pemilu). Bukan hanya itu pemerintahannya siap bekerja sama dengan utusan khusus yang ditunjuk ASEAN.
Komisi pemilihan umum bentukan junta militer sebelumnya membatalkan hasil pemilu November 2020 yang dimenangkan partai yang dimpimpin Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dengan alasan kecurangan. Ini juga yang menjadi alasan militer menggulingkan pemerintahan Suu Kyi pada 1 Februari lalu. Mereka menahan Suu Kyi serta para pejabat dari partai berkuasa, termasuk presiden.
“Myanmar siap bekerja sama dengan ASEAN dalam kerangka ASEAN termasuk dialog dengan Utusan Khusus untuk Myanmar,” kata Min Aung Hlaing, dalam pidato yang disiarkan televisi nasional, Minggu (1/8/2021), seperti dilaporkan kembali Reuters.
Para menteri luar negeri ASEAN akan bertemu pada Senin (2/8/2021) untuk membicarakan soal penunjukan utusan khusus yang ditugaskan untuk menjalankan misi mengakhiri kekerasan serra mendorong dialog antara pihak bertikai.
Pada kesempatan itu Min Aung Hlaing juga mengulangi janjinya untuk memulihkan demokrasi di Myanmar, meski tidak menyebutkan target waktunya.
"Saya menjamin pembentukan serikat berdasarkan demokrasi dan federalisme," katanya.