SEOUL, iNews.id - Ribuan dokter di Korea Selatan (Korsel) menggelar aksi mogok kerja, Rabu (21/2/2024), berdampak pada layanan di banyak rumah sakit. Para dokter itu memprotes kebijakan pemerintah yang akan menambah jumlah mahasiswa kedokteran hingga beberapa tahun mendatang.
Ruang-ruang unit gawat darurat (UGD) menjadi penuh karena hanya sedikit tenaga medis yang melayani pasien. Selain itu beberapa rumah sakit besar terpaksa membatalkan jadwal operasi akibat aksi mogok tersebut.
Otoritas Korsel memperingatkan aksi mogok tersebut bisa mengancam nyawa dan keselamatan banyak orang. Oleh karena itu otoritas akan menyelidiki siapa yang bertanggung jawab di balik gerakan mogok ini untuk dimintai pertanggungjawabannya.
“Polisi dan kantor kejaksaan akan berkonsultasi dan mengambil tindakan terhadap kelompok atau individu mana pun yang memimpin aksi kolektif, termasuk penangkapan dan penyelidikan,” kata Menteri Keamanan Korsel, Lee Sang Min, dikutip dari Reuters.
Lima rumah sakit besar di Ibu Kota Seoul harus membatalkan sepertiga hingga setengah jadwal operasi karena tak ada dokter.