JAKARTA, iNews.id - Sejumlah tragedi mematikan, selain bencana alam, terjadi di dunia sepanjang 2022. Hal yang memilukan korban tewas menembus 100 orang. Selain itu, semua tragedi ini terjadi di bulan Oktober.
Pemicu banyaknya korban jiwa dalam peristiwa tersebut umumnya karena faktor kesalahan manusia, di samping konflik yang sedang terjadi. Di antara tragedi tersebut adalah peristiwa perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, yang menewaskan lebih dari 150 orang.
Berikut deretan tragedi paling mematikan di dunia sepanjang 2022, sampai berita ini diterbitkan:
1. Tragedi Halloween Itaewon
Sebanyak 156 orang tewas akibat berdesak-desakan sat perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, pada 29 Oktober 2022. Euforia anak muda Korsel sangat besar untuk hadir karena momen tersebut adalah perayaan Halloween pertama yang digelar usai dihentikan selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19.
Namun, semakin larut, situasi semakin tak terkendali. Pengunjung memadati jalan sempit yang di samping kiri dan kanannya adalah hotel, restoran, dan tembok tinggi.
Massa berdesak-desakan hingga sebagian mereka terjatuh, tertindih, dan terinjak-injak.
Petugas kewalahan menyelamatkan para korban karena akses terhalang dan kondisi mereka yang terimpit. Kebanyakan korban yang tewas mengalami sesak napas dan henti jantung.
2. Jembatan Ambruk di India
Sebanyak 135 orang tewas akibat jembatan gantung pejalan kaki yang ambruk di Morbi, Negara Bagian Gujarat, India, pada 30 Oktober 2022.
Menurut para pejabat setempat, jembatan sepanjang 230 meter dengan lebar 1,25 meter itu runtuh karena tidak mampu menahan beban berat. Jembatan yang pertama kali dibangun pada masa penjajahan Inggris 140 tahun silam itu sempat ditutup 6 bulan untuk perbaikan.
Namun belum lama dibuka, bertepatan dengan perayaan hari besar Hindu, Diwali, jembatan ambruk hingga menyebabkan puluhan bahkan ratusan orang di atasnya masuk ke sungai. Sebanyak 54 dari korban tewas adalah anak-anak. Bukan hanya itu, banyak dari para korban tewas adalah satu keluarga.
Jembatan tersebut bisa menampung sekitar 125 orang, namun pada saat kejadian, diperkirakan dinaiki sekitar 300 orang.
Editor : Anton Suhartono