"Orang-orang hanya berada di rumah, mengalami tekanan lebih tinggi daripada saat pergi bekerja atau bisa bepergian dengan bebas di luar rumah, ini merupaka faktor yang berkontribusi," kat Lizz, kepada ABC.
Dia menambahkan, ada berapa contoh kasus dalam sepekan terakhir di mana parapelaku menggunakan Covid-19 sebagai bentuk kekerasan, memberi tahu pasangan bahwa mereka terinfeksi. Kondisi ini membuat pasangan tak bisa meninggalkan rumah, padahal belum tentu ada yang terinfeksi.
Ada pula kasus lain yang berbentuk semacam jebakan, pelaku mengajak orang-orang ke rumah di mana ada seorang perempuan yang menjalani isolasi mandiri akibat tepapar, namun tak diketahui oleh para tamu.
Australia sejauh ini mengonfirmasi hampir 4.000 kasus virus corona, dengan 16 di antaranya meninggal.