Dalam beberapa pekan terakhir, varian yang pertama kali ditemukan di India itu memicu peringatan di seluruh dunia, menyebar dengan cepat bahkan membayangi kisah sukses vaksinasi di AS, Inggris, dan Israel.
Lebih lanjut, para ahli yakin jumlah sebenarnya dari kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19 lebih besar dari data resmi pemerintah. Kasus di India dan Brasil menjadi perhatian.
Saat India dilandat badai Covid pada Mei dan Juni, jumlah orang yang dimakamkan dan dikremasi lebih banyak dari angka yang diberikan pemerintah, meski status mereka tak tercatat sebagai positif Covid.
Sementara itu di Brasil, pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro masih meremehkan pandemi Covid, ini bisa dilihat dari masih rendahnya vaksinasi di negara itu. Sejauh ini Brasil baru menyuntik vaksin Covid dalam dosis penuh ke 28,1 juta jiwa atau 13,34 persen dari total populasi. Padahal negara itu termasuk paling parah dilanda pandemi.