Keempat spesimen itu memberikan rekaman kehidupan di hutan-hutan yang kini merupakan negara bagian Kachin, Myanmar, selama zaman kapur. Oleh para peneliti, katak-katak itu dinamai Limana Electrorana.
Mereka juga menemukan berbagai tanaman, laba-laba, dan serangga.
Bahkan ada moluska laut, yang menunjukkan pada waktu itu katak sudah hidup di ekosistem hutan tropis yang lembab dan hangat, yang memiliki danau air tawar.
Penliti dari Oxford Museum of Natural History, Ricardo Perez De La Fuente, mengatakan setiap temuan baru akan menambah potongan baru teka-teki.
"Spesies katak baru adalah bagian yang relevan dari teka-teki yang menarik ini, pemangsa potensial yang utama dari serangga fosil yang saya dan rekan sekalian pelajari secara sangat tekun," ucap La Fuente.
Electrorana ini memiliki kemiripan dengan katak dan kodok modern, termasuk kodok api dan kodok bidan.