GAZA, iNews.id - Mantan pemain bola basket nasional Palestina Mohammed Shaalan ditembak mati tentara Israel saat antre mendapat bantuan makanan di Jalur Gaza, Selasa (19/8/2025).
Kantor berita Palestina Wafa melaporkan, mantan pemain tim nasional (timnas) bola basket Palestina itu ditembak saat antre di pusat pendistribusian bantuan kemanusiaan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), Khan Younis, Gaza Selatan. GHF merupakan lembaga kemanusiaan dikelola Amerika Serikat (AS) dan Israel dan dijuluki sebagai "jebakan kematian".
Lebih dari 1.800 warga tewas Gaza ditembak mati saat antre di pusat-pusat pendistribusian GHF di penjuru Gaza sejak lembaga yang "tak direstui" oleh PBB dan badan-badan kemanusiaan internasional lainnya itu beroperasi pada 27 Mei.
Shaalan juga sedang mencari bantuan obat-obatan untuk putrinya, Maryam, yang menderita gagal ginjal dan keracunan darah parah. Atlet terkemuka Palestina berjuluk "Gempa Bumi" itu juga bermain untuk beberapa tim basket lokal.
Sebelumnya Israel membunuh mantan pemain sepak bola Palestina Suleiman Al Obeid, berjuluk "Pele Palestina". Obeid juga dibunuh saat antre bantuan di pusat pendistribusian Gaza Selatan.
Israel telah membunuh lebih dari 800 atlet Palestina sejak perang pada 7 Oktober 2023. Secara total, serangan Israel ke Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 62.000 orang sejak Oktober 2023.