Kekuatan Laut Juga Jomplang
Ketimpangan serupa juga terlihat di angkatan laut. Thailand memiliki satu kapal induk, tujuh fregat, dan 68 kapal patroli, sementara Kamboja hanya mengoperasikan 13 kapal patroli dan satu kapal pendarat.
Korps marinir Thailand juga jauh lebih besar, dengan 23.000 personel dibandingkan 1.500 marinir Kamboja. Armada amfibi dan drone laut Thailand memungkinkan mereka melakukan serangan dari berbagai lini, kemampuan yang tidak dimiliki Kamboja sama sekali.
Jika Perang Skala Penuh Pecah, Siapa yang Menang?
Secara matematis dan logistik, Thailand memiliki potensi untuk memenangkan perang konvensional dalam waktu relatif singkat, apalagi dengan dukungan sistem senjata dan pelatihan yang terstandarisasi NATO karena hubungan erat dengan Amerika Serikat.
Namun, kemenangan militer tidak selalu berarti stabilitas. Kamboja memiliki keunggulan geografis di wilayah perbatasan yang terjal dan berhutan, yang bisa dimanfaatkan untuk perang gerilya. Konflik asimetris seperti ini dapat menyulitkan pasukan reguler Thailand jika perang berlangsung lama dan berpindah ke medan sulit.