Ayah Benigno yang juga memiliki nama sama dibunuh usai pulang dari pengasingan politik pada 1983. Sang ayah merupakan senator yang gigih menentang aturan pemerintahan otoriter Ferdinand Marcos.
Pembunuhan itu mengejutkan Filipina sekaligus mendorong lengsernya Marcos melalui revolusi People Power pada 1986 sekaligus mengantarkan Corazon Aquino menjadi presiden.
Benigno sempat lolos dari upaya pembunuhan pada 1987. Dia mengalami lima luka tembak dalam kudeta militer pada 1987 untuk menggulingkan pemerintahan ibunya. Tiga pengawal Benigno tewas dalam serangan itu.