"Saya tidak tahu ada orang yang merekam, video saya di kereta saat pulang kerja membuka kedok. Polisi jelas menontonnya dan keesokan hari mereka sudah berada di depan pintu (rumah)," ujarnya, dikutip dari The Sun, Jumat (18/6/2021).
Dia bekerja di perusahaan Inggris yang begerak di bidang perekrutan dan ditugaskan di kantor cabang Singapura sejak Januari 2017.
Beberapa pekan mendatang dia seharusnya bergabung bersama keluarganya lagi di Inggris. Namun proses hukum untuk kasusnya bisa memakan waktu 12 bulan sampai pengadilan. Kasus ini jelas memupus keinginannya pulang.
Aturan di Singapura mewajibkan semua orang mengenakan masker di tempat umum.
"Saya biasanya tidak pernah memakai masker, tapi ini pertama kalinya menjadi masalah. Saya ingin meninggalkan negara ini, biarkan saya pulang," tuturnya.