Pada waktu itu, Beijing menembakkan rudal ke selat itu dalam upaya untuk menghalangi para pemilih Taiwan berpartisipasi dalam pemilu presiden (pilpres) pertama di negara pulau itu. Manuver China ketika itu mendorong Amerika Serikat untuk mengirimkan sejumlah kapal perang ke daerah tersebut.
Jeremy Hung, salah satu penulis laporan itu, mengatakan, jet-jet tempur China terbang lebih dekat ke Taiwan dan sering masuk ke zona pertahanan negara itu setidaknya dalam 110 hari pada 2020. Dibandingkan dengan enam misi pelatihan jarak jauh di sekitar Taiwan pada 2016 dan 20 misi pada tahun 2017, aktivitas militer China di kawasan itu meningkat sangat signifikan sepanjang tahun lalu.
Jet-jet China juga melintasi daerah yang disebut “garis tengah” Selat Taiwan saat berlangsungnya dua kunjungan tingkat tinggi oleh pejabat AS ke Taipei pada tahun laly. Garis tengah itu secara tidak resmi menjadi batas pemisah wilayah Taiwan dengan wilayah China daratan.