Kenapa Gaza Tak Bisa Dikuasai Israel? Ini Analisis Pakar dan Pejabat Negara Barat

Anton Suhartono
Cut Mutia Fahira
Kenapa Gaza tak bisa dikuasai Israel? Para pakar Barat memberikan penjelasan (Grafis: AP)

Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell pada Mei lalu mengatakan, tak melihat kemungkinan Israel bisa mencapai kemenangan total di Gaza.

“Dalam beberapa hal, kita berjuang mengenai apa itu teori kemenangan. Terkadang ketika kita mendengarkan dengan saksama para pemimpin Israel, mereka kebanyakan berbicara tentang ide kemenangan besar di medan perang, kemenangan total,” kata Campbell, di saat bicara di KTT Pemuda NATO di Miami, Florida. 

Dia yakin rencana Israel tak akan pernah terwujud. Campbell membandingkannya dengan perang di Afghanistan setelah serangan 11 September 9/11 di AS. 

Setelah penduduk sipil direlokasi dan terjadi kekerasan, muncul lagi pemberontakan-pemberontakan lanjutan. Menurut dia, dibutuhkan solusi politik untuk menyelesaikan perang melawan Hamas, bukan perang.

“Saya kira kita memandang bahwa harus ada lebih banyak solusi politik. Yang berbeda dari masa lalu, banyak negara ingin bergerak menuju solusi politik yang lebih menghormati hak-hak warga Palestina. Saya rasa ini sebenarnya tidak lebih sulit,” ujarnya.

Bukti lain dari solidnya Hamas adalah tak ada istilah tidur dalam perlawanan. Ini terbukti dari serangan yang terus muncul di Gaza terhadap pasukan Israel. Pasukan Zionis telah menduduki wilayah utara Gaza di masa awal serangan, namun ketika mereka bergerak ke selatan, sel-sel Hamas di utara hidup kembali melakukan perlawanan.

Ini memaksa pasukan Israel yang sudah dikerahkan ke selatan kembali lagi ke utara, seperti di kamp pengungsi Jabaliya. Ini juga terjadi di selatan, Khan Younis. Begitu tentara Israel yakin telah menguasai sepenuhnya lalu pindah ke Rafah, perlawanan di Khan Younis hidup kembali.

Di saat yang sama, saat digempur habis-habisan, para pejuang Hamas masih bisa meluncurkan serangan roket ke Tel Aviv, wilayah terdalam Israel.

Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap mengotot Hamas bisa dikalahkan. Tidak heran jika para pengamat menyebut Netanyahu telah membawa Israel ke perang yang tak ada ujungnya. Sikap keras kepala Netanyahu itu juga membawa perpecahan di internal pemerintahan, bahkan dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Dia mendesak penjelasan dari Netanyahu mengenai arah perang di Gaza ke depannya. Selain itu militer Israel berpacu dengan waktu untuk membebaskan para sandera yang ditahan Hamas dan para pejuang lain sejak 7 Oktober. 

Tentangan hebat juga datang dari oposisi serta warga Israel. Mereka mendesak pemilu dipercepat untuk melengserkan Netanyahu dari posisinya serta mengganti kabinet dari dominasi sayap kanan yang justru menikmati perang.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
16 jam lalu

61 Tentara Israel Tewas Bunuh Diri sejak Perang di Gaza

Internasional
20 jam lalu

Lagi, Tentara Israel Bunuh Diri karena Stres dengan Perang Gaza

Internasional
2 hari lalu

Israel Terus Langgar Gencatan Senjata Gaza, Netanyahu Permalukan Trump

Internasional
2 hari lalu

Brutalnya Israel, Jenazah 30 Orang Satu Keluarga Ditemukan di Reruntuhan Bangunan Gaza

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal