WASHINGTON DC, iNews.id – Amerika Serikat berencana mengerahkan rudal jarak jauhnya di Jerman mulai 2026. Langkah itu diklaim sebagai upaya Washington DC untuk menunjukkan komitmennya terhadap NATO dan pertahanan Eropa.
Reuters melansir, penempatan rudal di Jerman adalah bagian dari rencana AS menyebarkan persenjataan jarak jauhnya di Eropa yang dilakukan secara bertahap. Adapun senjata yang akan dikerahkan nanti antara lain mencakup Standard Missile-6 (SM-6), rudal jelajah Tomahawk, serta rudal hipersonik yang sedang dikembangkan. Khusus senjata yang terakhir disebutkan, memiliki jangkauan lebih jauh dibandingkan rudal-rudal yang saat ini ada di Eropa.
Tomahawk dan SM-6 diproduksi oleh raksasa pertahanan AS, RTX. Perusahaan itu dulu bernama Raytheon Technologies Corporation dan salah satu penyuplai senjata ke Israel.
Rudal berbasis darat dengan jangkauan melebihi 500 km dulu dilarang berdasarkan Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF) yang ditandatangani Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev dan Presiden AS Ronald Reagan pada 1987.
Penandatanganan perjanjian 37 tahun silam tersebut menjadi sejarah bagi dua negara adidaya pada masa itu. Sebab, mereka untuk pertama kalinya sepakat untuk mengendalikan dan mengurangi persenjataan nuklir masing-masing.