WASHINGTON DC, iNews.id – Sekitar 3.500 ikan mati setelah kereta api yang tergelincir pada awal bulan ini mencemari sungai dekat Kota East Palestine, Ohio, AS. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Sumber Daya Alam Ohio, Mary Mertz.
“Kami telah memperkirakan berdasarkan pengambilan sampel dan pemodelan kami sekitar 3.500 ikan mati setelah melintasi ruang, aliran, anak sungai, saluran air itu,” kata Mertz saat konferensi pers pada Selasa (14/2/2023).
“Tampaknya tidak ada peningkatan jumlah ikan atau makhluk air yang mati sejak beberapa hari pertama (kecelakaan kereta),” ujarnya.
Kepala Divisi Air Permukaan di Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Ohio, Tiffani Kavalec mengatakan, pihaknya belum mendeteksi adanya unsur vinil klorida di saluran air yang menurun.
Tiga hari setelah kecelakaan kereta api yang terjadi pada 3 Februari lalu, pihak berwenang membakar vinil klorida di dalam lima gerbong tangki. Langkah tersebut memicu pelepasan gas beracun hidrogen klorida dan fosgen, menurut laporan media. Namun EPA mengatakan, hasil tes menunjukkan udara dan air di sekitarnya terpantau aman bagi penduduk.