Tayangan stasiun televisi menunjukkan ribuan orang turun ke jalan di Port Moresby, banyak dari mereka membawa barang-barang yang tampaknya hasil jarahan di toko-toko. Selain itu asap hitam membubung di mana-mana akibat kebakaran bangunan tempat usaha.
Kedutaan Besar China di Port Moresby menyatakan beberapa warganya terluka karena dan toko-toko milik mereka menjadi sasaran penyerangan dan penjarahan.
Kedubes Amerika Serikat (AS) di Port Moresby juga menyatakan kondisi ibu kota belum sepenuhnya pulih. Kerusuhan masih terjadi setiap waktu.
“Ketenangan yang relatif dapat berubah sewaktu-waktu,” bunyi pernyataan.
Polisi Papua Nugini berjuang melawan lonjakan kasus kejahatan dengan kekerasan selama setahun terakhir. Kondisi itu disikapi Marape dengan meningkatkan keamanan yang tujuannya untuk meyakinkan invstor asing agar menanamkan modal di sektor tambang emas dan tembaga.
Namun di tengah upaya itu, polisi merasa dikecewakan setelah mendapati gaji mereka dipangkas.
Pemerintah lalu membagikan pesan di media sosial yang menyangkal ada penerapan pajak baru kepada polisi. Marape berjanji untuk memperbaiki kesalahan administratif yang menyebabkan gaji polisi berkurang.