Namun aksi mogok itu ditunggangi oleh pihak tak bertanggung jawab dengan memicu kerusuhan serta penjarahan dan pembakaran tempat-tempat usaha dan toko.
Kedutaan Besar China di Port Moresby memprotes pemerintah karena warganya menjadi sasaran penjarahan dan aksi vandalisme warga. Beberapa orang dilaporkan luka.
Sementara itu tujuh anggota parlemen mengumumkan pengunduran diri setelah menyatakan kehilangan kepercayaan kepada PM Marape.