Dia menegaskan pemerintahannya melindungi kebebasan warga dalam beragama sesuai undang-undang yang berlaku.
"Menurut hasil jajak pendapat yang dirilis Gallup and Pew Research Center, 42 persen warga AS sangat prihatin dengan isu berkaitan dengan ras dan 75 persen muslim di AS mengakui adanya diskriminasi serius terhadap mereka," katanya.
Dia pun mendesak AS berhenti mencampuri urusan dalam negeri China dengan dalih agama.
"Saya sarankan kepada duta besar yang bertanggung jawab atas urusan kebebasan beragama agar lebih banyak lagi belajar tentang kebenaran dan lebih menghormati orang lain," ujar pria yang baru dipercaya menjadi kemlu tersebut.
China dihujani kritik dari masyarakat internasional, termasuk organisasi HAM, atas perlakuan mereka yang dianggap menindas kelompok minoritas muslim Uighur.