Sebelumnya Trump mengklaim bahwa Iran telah mempelajari proposal AS mengenai program nuklirnya. Namun Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Aragchi menegaskan pemerintah belum menerima proposal tersebut.
"Tidak ada skenario di mana Iran mengabaikan haknya yang diperoleh dengan susah payah untuk memperkaya (uranium) untuk tujuan damai," katanya.
Aragchi memperingatkan sikap AS yang terus berubah-ubah hanya akan memperpanjang perundingan nuklir. Dia menegaskan sikap AS yang berulang kali mengubah kerangka kerja perundingan nuklir tidak bisa diterima.
Iran tak akan tunduk pada intimidasi AS serta propaganda bahwa negaranya adalah sumber ketidakstabilan di kawasan.
Perundingan Iran-AS putaran keempat berlangsung di Oman pada 11 Mei. Namun putaran baru belum dijadwalkan.