Proyek Samjiyon mencakup pembangunan museum revolusioner, kompleks latihan olahraga musim dingin, pabrik pengolahan blueberry dan kentang, serta 10.000 kamar apartemen.
Untuk mempercepat selesainya proyek, sebagian besar tentara Korut dikerahkan. Bahkan para mahasiswa juga diperbantukan di masa liburan mereka.
Peresmian proyek ambisius ini berlangsung menjelang tenggat akhir negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat. Korut memberi waktu kepada AS sampai akhir tahun ini untuk mengubah sikap dalam pembicaraan nuklir. Perbedaan kedua pihak terletak pada siapa mau mengalah lebih dulu. Korut menegaskan tak akan melucuti semua nuklirnya sampai AS mencabut sebagian sanksi, sementara Negeri Paman Sam ingin sebaliknya.
Negosiasi kedua pihak menemui jalan buntu sejak pertemuan Kim Jong Un dengan Presiden Donald Trump di Hanoi, Vietnam, pada Februari lalu.