Sejak itu, 35 tahun berlalu sudah; persendiannya tidak sama seperti dulu. Namun demikian, dia menjalani kehidupan sehari-hari secara mandiri. Setelah perang berakhir, dia membangun rumahnya sendiri dengan kedua tangannya.
Rumahnya pada suatu masa pernah diisi dengan semburat kehidupan, bisa dilihat dari dekorasi yang ceria. Kertas penutup dinding yang berwarna-warni, banyak gambar, foto hitam putih dengan wajah muda yang tersenyum.
Di tengah ruang tamu terletak sebuah meja makan besar.
"Kemarin saya memasak selai dengan plum dari kebun. Apa Anda ingin mencicipinya?" ujar Leo.
Dia menempatkan cangkir kopi di atas meja dan perlahan mengiris sepotong kue. Dia bisa melakukan semua sendiri.
"Saya bahkan berpakaian sendiri."
Kemandirian sangatlah penting dan ide untuk tinggal di rumah-rumah jompo terdengar mengerikan baginya.