OTTAWA, iNews.id - Menteri Luar Negeri Kanada Francois Philippe Champagne mengisahkan bagaimana dia meminta izin kepada mitranya dari Peru agar membolehkan pesawat mendarat untuk menjemput warganya terkait wabah virus corona.
Menurut Champagne, dia hanya meminta izin melalui pesan singkat SMS kepada menlu Peru untuk penjemputan ratusan warganya yang terjebak akibat aturan pembatasan penerbangan.
Pandemi virus corona memaksa Kanada memulangkan sekitar 8.000 warganya yang berada di luar negeri, penjemputan terbesar dalam sejarah negara itu.
Menurut Kemlu Kanada, sekitar 8.000 warga di 30 negara lebih telah dijemput sejak WHO menyatakan status pandemi global sebulan lalu, menggunakan 40 penerbangan.
"Anda tahu, pada dasarnya, saya harus menegosiasikan slot pendaratan agar pesawat kami bisa mendarat di Peru. Jujur, saya melakukan itu melalui pesan singkat," kata Champagne, dikutip dari AFP, Sabtu (4/4/2020).