"Pilihan kami dianggap anti terhadap budaya," kata Hayes.
"Saya sering mendapat komentar seperti 'Oh, kamu seperti lajang ya'. Saya harus menjelaskan bahwa hubungan saya yang utama adalah dengan Tuhan saya. Saya menyerahkan fisik saya kepada Tuhan," katanya.
Pada Juli lalu, Vatikan mengeluarkan panduan yang mendapat tanggapan beragam di kalangan komunitas perawan yang disucikan.
Perdebatan yang muncul ketika itu, di antaranya adalah, apakah perempuan yang menjadi anggota komunitas harus perawan secara fisik.
Tak seperti biarawati, yang memang berikrar untuk selibat, pengantin Yesus ini tidak diharuskan untuk menjadi perawan selamanya.
"Idealnya para perempuan menjaga badan agar tetap suci tapi untuk untuk menjadi anggota komunitas perawan yang disucikan, perempuan tidak harus perawan secara fisik," demikian pernyataan Vatikan, menanggapi perdebatan tersebut.