LVIV, iNews.id - Perempuan-perempuan muda Ukraina angkat senjata melawan pasukan Rusia di garis depan. Bahkan ada yang sudah terjun ke medan perang di timur Ukraina pada pekan pertama invasi Rusia, begitu mendapat senjata dari kepolisian.
"Anda telah membunuh anak-anak kami, sekarang Anda akan membayarnya," kata Kate Matchyshyn, perempuan 33 tahun yang tinggal di Lviv, ditujukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, dikutip dari The Sun.
Dia tidak pernah menyangka akan bergabung ke Angkatan Darat Ukraina dan saat ini, bersama sekitar 40 perempuan lain, mengikuti latihan dasar menggunakan senjata, termasuk menembak, mengisi ulang, hingga membersihkan. Senapan yang digunakannya AK-47.
Sebelum invasi Rusia, Matchyshyn fokus mengembangkan bisnis terapi pijat, namun pekerjaannya itu dia tinggalkan dan bergabung di pusat pelatihan militer perempuan Warriors House.
“Ini hal yang sangat sulit bagi seorang perempuan untuk membunuh dan saya tidak pernah berpikir harus melakukannya. Tapi kami dipaksa untuk berlatih untuk menghadapi hal mengerikan oleh Rusia. Rusia membunuh anak-anak, sehingga perempuan Ukraina akan melakukan apa yang seharusnya untuk melindungi mereka," katanya.
Dia menambahkan, pergi ke medan perang merupakan tuntutan mendesak yang harus diikuti setiap warga negara yang mampu. Apalagi, semua perempuan memiliki naluri untuk melindungi anak-anak.