Namun saat pria itu keluar, dia menerima panggilan telepon bahwa serangan Israel telah menghantam rumahnya. Serangan brutal itu menewaskan kedua bayinya, bersama dengan istrinya, Jumana (28).
Rekaman video yang diambil jurnalis lepas CNN menunjukkan puluhan pelayat berkerumun di sekitar al-Qumsan di Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa. Orang-orang itu dengan lembut membelai dahinya. Mereka berusaha menghibur lelaki yang baru saja menjadi duda itu, yang amat berduka dan terluka atas peristiwa itu.
Dalam adegan lain, al-Qumsan terlihat berlutut di samping jenazah yang dibungkus kafan, sebelum melakukan salat jenazah bersama para jamaah. Istrinya, seorang apoteker, dan si kembar, termasuk di antara sedikitnya 23 orang yang tewas dalam beberapa serangan Israel di Gaza, Selasa.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel, seperti biasanya, bersikap tak mau tahu dengan musibah yang menimpa al-Qumsan dan warga Gaza lainnya yang kehilangan istri dan anak-anak mereka. Pihak zionis berdalih hanya menargetkan sasaran militer dan menggunakan berbagai tindakan untuk meminimalkan bahaya bagi warga sipil, meski faktanya tidaklah demikian.
"Semoga Allah mempersatukanmu di surga, Sayangku. Demi Allah, kamu akan dipersatukan kembali dengan mereka di surga dan bersama mereka selamanya," kata imam salat jenazah kepada al-Qumsan.